DAFTAR
URUTAN KEPANGKATAN (DUK)
A.
Dasar
Hukum:
- Pasal. 12 ayat (1) clan (2) , Psl. 20 Undang-Undang No. 8 Tahun 1974;
- Peraturan Pemerintah No. 15 Thn. 1979
- Surat Edaran Kepala BAKN No. 03/SE/1980
B.
Tujuan
DUK
adalah suatu bahan obyektif untuk melaksanakan pembinaan karier PNS berdasarkan
sistim karier dan sistem prestasi kerja.
C. Penyusunan
DUK disusun
sekali dalam setahun oleh Pejabat Pembuat DUK dengan mencantumkan semua PNS.
Daftar tersebut tidak mencantumkan CPNS.
D. Urut-urutan
DUK
1.
Pangkat
2.
Jabatan
3.
Masa
kerja
4.
Pelatihan
jabatan
5.
Pendidikan
6.
Usia
E. Pengumuman
DUK
DUK yang telah
dicetak, diumumkan dengan cara sedemikian rupa sehingga PNS yang bersangkutan
dapat dengan mudah membacanya.
F. Keberatan
atas DUK
1.
PNS
yang bersangkutan berhak mengajukan keberatan secara tertulis melalui hierarki
jabatan.
2.
Keberatan
diajukan paling lambat 30 hari setelah DUK diumumkan
3.
Pejabat
Pembuat DUK wajib mempertimbangkan keberatan.
4.
Apabila
mempunyai dasar yang kuat, Pejabat Pembuat DUK dapat menetapkan perubahan.
5.
Apabila
tidak mempunyai dasar yang kuat Pejabat Pembuat DUK menolak secara tertulis
6.
Perubahan
atau penolakan harus sudah ditetapkan atau diberitahukan dalam jangka waktu 14
hari setelah diajukan keberatan.
7.
Apabila
PNS tidak puas dapat mengajukan banding kepada atasan Pejabat Pembuat DUK.
8.
Perubahan
atau penolakan setelah pengajuan keberatan banding harus sudah ditetapkan atau
diberitahukan oleh atasan Pejabat (Pembuat DUK dalam jangka waktu 14 hari).
G. Perubahan DUK
1.
Setiap mutasi yang mengakibatkan perubahan nomor urut dalam DUK dicatat.
2.
Untuk memudahkan pemeliharaan DUK cukup dicatat jenis mutasi kepegawaian dan
tanggal berlakunya.
H. Pengapusan
DUK
1. Nama dalam
DUK dapat dihapuskan karena:
· diberhentikan
sebagai PNS
· meninggal
dunia
· pindah intansi
2. Penghapusan
nama dilakukan pada waktu menyusun DUK tahun berikutnya.
I. Penggunaan
DUK
1.
DUK
adalah salah satu bahan pertimbangan obyektif dalam pembinaan karier PNS.
Dengan DUK pembinaan karier PNS akan lebih objektif.
2.
Bila
ada lowongan jabatan, PNS yang bernomor urut lebih tinggi wajib dipertimbangkan
lebih dahulu;
3.
Pertimbangan
bagi PNS yang bernomor urut lebih tinggi tidak berlaku bagi PNS yang:
a. dikenakan pemberhentian sementara;
b. sedang cuti di luar tanggungan
negara, kecuali PNS yang menjalani persalian yang ke IV dan seterusnya.
c. penerima uang tunggu.
Sumber
: Simpeg
BPN Aceh